JACK THE RIPPER
Pembunuh Berantai Tak Terungkap
Pagi mulai menguasai malam. Jam-jam besar di london menunjukkan waktu pukul tiga lebih sedikit. Dalam pekatnya langit dan kabut-kabut yang mulai menari, di depan istal kuda yang semerbak jeraminya mulai menyengat hidung, Wanita itu memandang kosong. Matanya yang nanar memandang kedepan. Ia mencoba mempertahankan fikirannya meski detak nadinya melemah. Tapi luka sayatan di lehernya menyebabkan malaikat maut lebih mudah menjalankan tugasnya. Lima hari yang lalu ia baru merayakan ulang tahunnya, tapi sekarang hari-harinya telah berakhir. Polly mati bersimbah darah. Korban Jack The Ripper yang Pertama
Jack The Ripper adalah nama samaran atau nama alias yang diberikan untuk mengidentifikasi seorang pembunuh berantai yang berkeliaran disebuah kawasan miskin Whitechapel, London, Inggris di akhir tahun 1988. Nama tersebut diambil dari surat pengakuan yang diterima Central News Agency (NCA) dari seseorang yang mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut. Surat tersebut dipublikasikan saat pembunuhan berantai masih berlangsung.
Legenda tentang Pembunuhan Jack The Ripper sampai saat ini telah menjadi kombinasi antara Penggalian sejarah, teori konspirasi dan cerita rakyat.
Para Korban :
Keseluruhan korban pembunuhan The Ripper berprofesi sebagai Wanita Tuna Susila/Pelacur. Dan semua kasus, berlokasi di tempat umum atau semi umum. Leher korban biasanya di sayat setelah bagian tubuh korban di mutilasi. Beberapa korban biasanya di jerat lehernya hingga tidak berdaya. Ini menjelaskan sedikitnya bukti darah di tempat kejadian. Tubuh korban biasanya dibedah untuk mengambil organ-organ dalam manusia. Dalam hal ini, melihat keadaan korban, menimbulkan kesimpulan bahwa Jack The Ripper memiliki ketertarikan atau terobsesi dengan organ tubuh manusia, memiliki ketertarikan terhadap pembedahan (surgery) atau bahkan memiliki ilmu dan keahlian dalam bidang pembedahan.
Jumlah tentang korban juga sering diperdebatkan. Dalam dokumentasi polisi saat itu, tercatat 11 korban dengan kemiripan perlakuan yang sama ditambah dengan waktu yang berdekatan yang dikenal dengan ”The Whitechapel Murders”. Akan tetapi hanya 5 korban yang benar-benar di akui secara resmi sebagai korban Jack The Ripper. Kelima korban yang kesemuanya berprofesi sebagai Pelacur di East End of London itu adalah :
1. Mary Ann Nichols, nama kecil Mary Ann Walker, nama lain Polly. Lahir tanggal 26 Agustus 1845 dan terbunuh pada hari Jum’at, 31 Agustus 1988. Tubuh Mary Ann ditemukan jam 3:40 pagi di pintu masuk kandang kuda di Buck’s Row (Sekarang Durward Street), sebuah jalan di belakang Whitechapel, tidak jauh dari London Hospital. Penyebab kematian, luka pada leher akibat senjata tajam. Organ-organnya tidak ada yang hilang.
2. Annie Chapman, nama kecil Eliza Ann Smith, nama lain ’Dark Annie’, Lahir dibulan september 1841 dan terbunuh pada hari sabtu, 8 september, 1988. Tubuh Annie ditemukan jam 6 pagi di pintu belakang sebuah rumah di Hanbury Street No.. 29, Spitalfields. Penyebab kematian, sayatan melintang pada leher. Kehilangan organ Uterus dan pembedahan pada alat kelamin.
3. Elizabeth Stride, nama kecil Elisabeth Gustafsdotter, nama lain ’Long Liz’, lahir di swedia, 7 November 1843 dan terbunuh pada hari minggu, 30 september 1888. Tubuh Elisabeth ditemukan jam 1 pagi, tertelungkup di Dutfield’s Yard, Berner Street (sekarang, Henriques Street) di Whitechapel. Asumsi kejadian, The Ripper terganggu aktivitasnya sehingga sehingga Elizabeth belum sempat dibedah.
4. Chatherine Eddowes, alias Kate Conway, alias Mary Ann Kelly, Lahir tanggal 14 April 1842 dan terbunuh di hari yang sama korban Elizabeth Stride. Pengamat kasus sering mengatakan kejadian ini sebagai ’double event’, Tubuh Chatherine ditemukan di Mitra Square, di Kota London. Penyebab kematian diperkirakan kehabisan darah karena pembedahan sekitar organ dada dan wajah, Salah satu kuping dan Ginjal Chatherine hilang.
5. Mary jane Kelly, alias Marie Jeanette Kelly, atau ’Ginger’, lahir di Limerick, Munstar, Irlandia tahun 1863 dan terbunuh pada hari jum’at, 9 November 1988. Tubuh Kelly ditemukan terpotong-potong sekitar jam 10:45 pagi di atas kasurnya dimana ia tinggal di 13 Miller’s Court, Dorset Street, Springfields. Pembunuhan terhadap Kelly merupakan perbuatan The Ripper yang paling sensasional. Seluruh tubuh Kelly di potong-potong, organ dalam Kelly, berserakan di seluruh ruangan.
Kelima pembunuhan memiliki ciri-ciri yang sama seperti, kejadian selalu berlangsung pada hari libur atau mendekati hari libur, penyergapan yang dilakukan pada malam hari, di lakukan di tempat terbuka, atau semi terbuka, dimana orang lain bisa menemukan atau memergokinya (Kasus Kelly). Seluruh korban memiliki luka mematikan pada leher.
Pada Era itu, keadaan di London semakin mencekam karena semakin banyak korban tewas, yang menurut dugaan, ada pembunuh lain yang ikut mengambil momen yang sedang terjadi. Kebanyakan korban adalah pelacur. Beberapa korban lainnya, tidak dimasukkan kedalam list korban The Ripper karena tidak memiliki ke khas-an seperti pada kelima korban.
SURAT-SURAT THE RIPPER
Sepanjang sejarah pengusutan The Ripper, Pihak kepolisian kebanjiran surat-surat yang mengatasnamakan si Pelaku sendiri. Hampir semua surat di anggap palsu dan mencari sensasi. Tapi ada juga beberapa surat yang dianggap ’mungkin’ di tulis oleh Jack The Ripper.
27
September 1888, Central News Agency menerima surat yang diakui ditulis oleh sang pembunuh, Jack The Ripper. Surat itu diteruskan pada Scotland Yard dua hari sesudahnya. Surat itu ditulis tanggal 25 September 1888, berisi pesan The Ripper tentang perbuatan yang telah ia lakukan. Surat yang di kenal dengan surat ’dear boss’ awalnya dianggap bohong oleh pihak kepolisian karena banyaknya surat-surat palsu yang serupa. Tapi setelah kematian Catherine Eddowes pada tanggal 30 September, surat itu mendapat perhatian khusus karena dalam surat itu disebutkan akan memotong salah satu dari telinga korban selanjutnya. Surat inilah yang pertama kali menggunakan nama ’Jack The ripper’ yang bertanggung jawab atas pembunuhan-pembunuhan yang mengerikan di Whitechapel, London.
’Saucy Jack’ Postcard juga diterima tanggal 1 Oktober 1888, satu hari sesudah ’Double event’, Kematian Elizabeth Stride dan Chaterine Eddowes yang tewas pada tanggal 30 September dini hari di tempat yang berbeda. Surat ini juga mengundang banyak pertanyaan karena surat ini menyebutkan ’Double event this time’ dalam suratnya. Pihak kepolisian menganggap surat ini palsu. Karena si pembuat di asumsikan sudah mengetahui kejadian pada tnggal 30 September. Akan tetapi beberapa orang percaya, surat ini ditulis sebelum tanggal 30 September, atau jika ia menuliskannya pada saat ia mengirim surat itu, kejadian double even hanya diketahui oleh segelintir orang, penyelidikan pada kasus Double event, baru saja terjadi dan masih bersifat rahasia. Tapi surat ini tetap dikatagorikan surat palsu.
Surat yang lain adalah Surat yang berjudul ’From Hell’ yang merupakan salah satu dari sekian banyak surat, yang besar kemungkinannya, ditulis oleh Jack The Ripper. Berbeda dengan surat lainnya, surat ini tidak dibubuhkan dengan namanya yang sudah terkenal, ’Jack The Ripper’. Dalam beberapa bagian, si pembuat sepertinya dengan sengaja membuat kesalahan pengejaan dimana-mana. Seperti kata ’knife’ ia tulis haya knif, ’Kidney’ ia tulis ’Kidne’. Surat ini datang bersama box kecil yang berisi ginjal manusia yang direndam dalam alkohol. Salah satu korban, Chaterine Eddowes, memang ditemukan dengan salah satu ginjal yang hilang.
Surat-surat tersebut di duga juga merupakan surat palsu yang dibuat oleh wartawan setempat untuk memperkeruh suasana dan menaikkan oplah jualnya. Sampai saat ini surat-surat tersebut tidak diketahui keberadaannya. Begitu juga Ginjal yang dikirim bersama surat ’From Hell’. Pada tahun 1988, Surat ’Dear Boss’ tiba-tiba kembali ke Metropolitan Police, tanpa pernah tahu siapakah yang membawanya selama ini.
SIAPAKAH JACK THE RIPPER?
Nama asli di balik pembunuhan besar itu sampai saat ini masih misteri. Begitu juga motif dan teori pembunuhannya. Beberapa nama sempat di ajukan dan di selidiki akan tetapi menemukan jalan buntu. Beberapa nama baru yang muncul kemudian juga tidak dapat dibuktikan keterlibatannya bahkan ada yang tidak ditanggapi secara serius.
1. Dr. Thomas Neill Cream (Mei 1850 – 15 November 1892)
Thomas Neill adalah seorang dokter yang secara rahasia melakukan praktek aborsi. Lahir di Skotlandia, belajar di London dan aktif di Kanada lalu Chicago. Tahun 1881 Dia bertanggung jawab atas keracunan beberapa pasien hingga meninggal. Tidak ada tuduhan yang dilayangkan, tetapi Dr Thomas Neill bersikeras untuk melakukan pembedahan terhadap korban. Akhirnya ia dipenjara di Illinois dan bebas pada tahun 1891 karena berkelakuan baik. Di London, ia melakukan pembunuhan dan tertangkap lagi. Thomas Neill dijatuhi hukuman gantung 15 November 1892. Menurut beberapa sumber, kata-kata terakhirnya sewaktu menjalani human mati adalah : ”I am Jack..” Beberapa penulis menyebutkan kemungkinan, saat ia dipenjara di tahun 1888, Neill menyuap sipir penjara untuk keluar dari penjara beberapa waktu. Walaupun pihak berwenang menyatakan penyuapan tersebut bisa terjadi di era itu, Neill tidak terbukti bersalah dan alasan tersebut dinilai kurang kuat.
2. Prince Albert Victor, Duke of Clerence (1864-1892)
Referensi pertama tentang Duke of Clerence sebagai tersangka muncul tahun 1962 melalui buku biografi yang ditulis oleh Phillipe Jullian yang berjudul Edouard VII, Ayah Prince Albert. Buku itu mengemukakan teori Prince Alvert sebagai Jack The Ripper yang dibantu oleh The Duke of Bedford (kolega terdekat Albert) berkaitan dengan aib Prince Albert yang dirahasiakan. Akan tetapi, Jullien tidak menyebutkan sumber-sumber yang pasti dan dapat dipercaya. Hanya berdasarkan rumor yang ia dengar lewat wawancara beberapa petugas kerajaan semasa Raja Edward VII memimpin, tapi tidak ditemukan bukti-bukti yang jelas.
Pada tahun 1970, Dr. Thomas Eldon Alexander Stowell dalam artikelnya A Solution in The Criminalogist, mengatakan hal yang sama. Prince Albert yang menurutnya meninggal karena Sipilis (bukan karena pnemonia), menurut sumber yang dipercaya melaluli William Whitey Gull, melakukannya karena penyakit spilis yang ia derita karena hubungan biseksual termasuk oleh pelacur karena pesta-pesta gelap yang pernah diadakan Prince Albert. Semua tuduhan dibantah dan tidak dapat dibuktikan.
Pada tahun 1978, Frank Spiering menerbitkan buku berjudul Prince Jack, berdasarkan kopi dari jurnal pribadi William Withney Gull di Perpustakaan New York Academy of Medicine. Dalam tulisan tersebut juga disebutkan pengakuan Prince Albert dalam pengaruh hipnotis. Now York Academy of Medicine membantah memiliki jurnal tersebut, dan buku Spiering secara luas dihentikan karena dianggap menyadur teori yang dikemukakan oleh Stowell yang ditambahi dengan fiksi karangan Spiering sendiri. Spiering sendiri dituduh sebagai pencari sensai ketimbang peneliti sejarah.
3. William Withey Gull (31 Desember1816 – 29 Januari 1890)
Seorang ahli spesialisasi bedah yang menamatkan studinya dengan gemilang. Secara rahasia William di rekrut oleh Perkumpulan Rahasia Besar Freemason karena kepintarannya dan menjadi penasehat medis utama Ratu Victoria yang lalu di hadiahi gelar kebangsawanan. William menjadi tersangka kasus Jack The Ripper karena dikait-kaitkan dengan Konspirasi Teori Keluarga Kerajaan Inggris Raya.
Kisah itu berawal dari hubungan gelap Prince Albert dengan Anne Crook, seorang penjaga toko, yang membuahkan seorang bayi perempuan bernama Alice. Mereka kemudian menikah secara diam-diam atas kehendak Anne.
Beberapa tahun kemudian, walaupun mereka tidak hidup bersama, hal itu diketahui oleh Sang Ratu. Atas perintahnya Prince Albert di pingit dilingkungan kerajaan dan Anne dinyatakan mengalami gangguan kejiwaan dan dimasukkan ke Rumah Sakit Jiwa Guys Hospital. Alice yang masih kecil kemudian di asuh oleh Mary Jane Kelly (korban terakhir pembunuhan) yang kemudian di asuh oleh orangtua Anne.
Sedangkan Marry Jane Kelly, bersama teman-teman pelacurnya, Stride (korban ketiga), Annie Chapman (korban kedua), Marry Ann Nichols (korban pertama), terlibat hutang pada mafia yang memiliki reputasi yang menyeramkan dalam hal menyiksa dan membunuh pelacur. Dalam desakan keuangan mereka berencana memeras pihak kerajaan tentang rahasia kelam Prince Albert.
Sang Ratu lalu menugaskan Sir William Withey Gull untuk menyelesaikan permasalahan ini, William sebagai ahli bedah dan anggota freemason, menyelesaikan dengan tata cara freemason yang penuh dengan mitologi. (Dipercayai dari kelima korban yang di bunuh membentuk pentagram dengan komposisi magis). William meninggal satu tahun kemudian setelah mengerjakan tugasnya, Rumor mengatakan Gull hanya di asingkan di suatu tempat untuk menghindari kebocoran.
Tuduhan ini adalah tuduhan yang paling populer untuk saat ini. Sebuah novel berdasarkan teori ini dengan judul ’From Hell’ (1998) di jual luas dan terjual ribuan kopi yang lalu di filmkan dengan judul yang sama di tahun 2001. Pihak kerajaan mengatakan Sir William pada era pembunuhan mengalami beberapa kali Stroke sehingga kejadian ini tidak mungkin terjadi.
Jack The Ripper merupakan misteri Fenomenal dalam bidang kriminal yang belum terpecahkan. Kasus Jack The Ripper merupakan kasus Seri Pembunuhan pertama dalam dunia modern yang ternyata menginspirasi kasus yang sama. Di Wax Museum Madame Tussaud, London, dipertontonkan rekonstruksi perbuatannya
0 komentar:
Posting Komentar