would like to thank you, for taking time to visit my blog

Pages



rame rame
Powered By Blogger

Anak KA

Anak KA
Private

Jumat, 11 Juni 2010

Sejarah Jam

Sejarah jam

TIDAK pernah diketahui asal-mula jam dengan alat penggerak mekanik. Namun, peralatan itu diduga pertama kali ditemukan dan digunakan di biara-biara agar genta gereja sebagai alat panggil para biarawan atau biarawati untuk berdoa dapat dibunyikan tepat pada waktunya.


Menurut catatan lonceng yang berdentang setiap jam, pertama kali ditampilkan oleh lonceng kota Milan tahun 1335. Juga oleh lonceng di Katedral Salisbury, London buatan tahun 1386 yang konon masih dalam kondisi baik. Lain lagi dengan lonceng buatan tahun 1389 di Rouen, Prancis dan yang dibuat oleh Wells Chatedral, Inggris. Dua lonceng terakhir ini berdentang setiap seperempat jam.Namun sayang keterlambatan mereka masih +/- 30 menit per hari.

Baru pada tahun 1500-an peter Henlein, tukang kunci dari Nurnberg, Jerman memperkenalkan jam rumahan yang digerakkan per Jam kecil pertama itupun menurut ukuran sekarang, tidaklah cukup kecil.Dengan diameter10-12,5 cm dan ketebalan7,5 cm. juga ia membuat jam Pocket, yang bisa dibawa kemana mana.



Peter Henlein



Pocket Watch buatan Peter Henlein

Akhir abad XVI, lonceng mulai dibuat tegak. Di awal abad XVII, mesinnya mulai diberi pembungkus dari kuningan. Kemudian di abad yang sama lonceng diperkaya dengan penutup kaca dan jarum penunjuk menit. Tidak hanya itu , mulai tahun 1656 diperkenalkan pula lonceng dengan pemberat dan pendulum bertali pendek yang dikemas dalam kotak kayu dan bisa digantung didinding.


Dengan begitu lahirlah lonceng ding-dong, atau grand father's clock dengan pendulum sebagai alat pengukur waktu yang andal. Namun, keandalannya dikalahkan oleh kristal quartz yang mulai diterapkan pada alat pengukur waktu pada tahun 1929. Getaran kristal quartz begitu teratur, sehingga kesalahan terbesar yang mungkin dilakukan oleh sebuah lonceng observatorium dengan kristal quartz adalah satu detik dalam 10 tahun.

0 komentar:

Posting Komentar